Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada
2013. Sungguh besar karunia-Nya telah memberikan saya kesempatan untuk dapat
masuk di jurusan ini. Sesungguhnya ada beberapa alasan saya masuk di jurusan
Ilmu Komunikasi ini. Yang pertama, jurusan Ilmu Komunikasi termasuk jurusan
yang saat ini sedang digandrungi. Yang kedua, lulusan jurusan ini dapat bekerja
hampir dimana saja dan menjadi apa saja. Yang ketiga, karena saya tidak
keterima di jurusan Ilmu Hubungan Internasional. Mungkin sedikit ironi alasan
ketiga saya diatas. Tetapi begitulah.
Saya adalah salah
satu korban kekejaman sistem bejo-bejonan yang bernama SNMPTN Undangan. Saat
mengikuti SNMPTN Undangan, saya menggunakan kesempatan saya untuk memilih
Hubungan Internasional UGM, Ilmu Komunikasi UGM, Hubungan Internasional UNS,
Ilmu Komunikasi UNS. Dari keempat pilihan tersebut, sungguh sayang saya tidak
diterima. Sempat depresi dan mengalami stres saat itu. Kemudian saya harus move on dan akhirnya mengikuti SBMPTN.
Mengikuti SBMPTN
ini, saya dihadapkan dengan banyak cobaan. Baik dari segi psikis maupun fisik.
Saya dituntut untuk harus mendapat perguruan tinggi secepatnya. Orang tua saya
mendaftarkan saya ke salah satu Universitas swasta yang cukup terkenal di Kota
Yogyakarta. Saya harus mengikuti les-les dari pagi sampai malam selama 18 hari
menjelang SBMPTN. Orang tua saya selalu memaksa dan berkata-kata yang sedikit
menurunkan keberanian saya dalam menghadapi SBMPTN. Namun, Alhamdulillah dengan
ridho-Nya saya dapat mengerjakan soal-soal ujian SBMPTN dan diterima di pilihan
pertama yaitu, Ilmu Komunikasi.
Mengapa di SBMPTN Ilmu Komunikasi menjadi
pilihan pertama saya ? Karena, orang tua saya takut apabila saya mengambil
pilihan yang saya inginkan, yaitu Hubungan Internasional, dan saya tidak
diterima, mereka takut saya akan depresi, kecewa, dan lain sebagainya. Oleh karena
itu, saya sebagai anak yang menurut dan berbakti kepada orang tua, saya pun
menuruti mereka. Pernyataan ini juga dapat dijadikan alasan mengapa saya
memilih masuk ke Ilmu Komunikasi.
Di jurusan Ilmu Komunikasi ini, sejujurnya
saya belum menemukan kefahaman akan apa yang saya pelajari. Masih sedikit disorientation dan sedikit misunderstand dengan pelajaran atau ilmu
yang saya pelajari disini. Saya masih sering diam daripada aktif bertanya di
kelas Ilmu Komunikasi ini. Kenapa? karena saya masih belum paham dan tahu
pembicaraan apa ataupun topik apa yang dosen dan mahasiswa-mahasiswa aktif ajukan
dan jelaskan. Hal-hal yang saya rasakan ini, terkadang membuat saya menanyakan
kepada diri saya sendiri alasan apa yang membuat saya masuk ke jurusan Ilmu
Komunikasi.
Tapi, disetiap keraguan pasti ada kepastian.
Setiap hal yang terjadi di diri kita, di hidup kita, pasti ada manfaat dan
kerugiannya masing-masing. Tuhan Yang Maha Esa juga tidak mungkin memberikan
cobaan kepada hamba-Nya melebihi kekuatan hamba-Nya. Selama saya “galau” mempertanyakan
kembali alasan saya masuk di jurusan Ilmu Komunikasi, saya selalu mencoba untuk
mengingatkan diri sendiri bahwa tidak mudah untuk masuk di jurusan Ilmu
Komunikasi, terlebih jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Gadjah Mada yang
ternama di Indonesia. Pasti ada alasan pula mengapa saya tidak diterima melalui
SNMPTN Undangan melainkan SBMPTN. Namun sekali lagi, semua itu
sudah ada yang mengatur. Ada Yang Diatas yang sudah merencanakan ini semua
kepada kita. Sampai saat ini, saya percaya. Mengapa saya masuk ke Ilmu
Komunikasi UGM? Apa alasannya? Saya pun akan menjawab, everything happens for a reason, if you’re busy chasing the one when God
has a million reasons for it. Why not just accept it and live with it ?
Remember, right ? Everything happens for a reason J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar